Editor: Amanda tho Seeth dan Jafar Suryomenggolo (diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Mirza Jaka Suryana dan Keenan Nasution)
Amanda tho Seeth dan Jafar Suryomenggolo (editor)
Penulis: Antoni Tsaputra, Damri, Gianfranco Giuntoli, Hatib A. Kadir, Iqra Anugrah, Longgina Novadona Bayo, Mahesti Hasanah, Perdana Roswaldy, Shimada Yuzuru, Usman Hamid
Penerjemah: Mirza Jaka Suryana dan Keenan Nasution
vi + 286 hlm; 14 x 20,3 cm
ISBN 978-602-0788-68-5
Buku ini membahas pengalaman masyarakat terpinggirkan di Indonesia selama sepuluh tahun rezim Joko Widodo (2014-2024). Dengan mengangkat perspektif kritis dan analitis dari bawah, buku ini mengulas bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah yang bersifat top-down telah berdampak meminggirkan kehidupan sehari-hari berbagai kelompok yang tersisihkan.
Topik bahasan buku mencakup komunitas lokal Ata Modo yang mempertahankan dan merebut kembali legitimasi mereka atas wilayah di sekitar Taman Nasional Komodo; realitas percepatan program-program pembangunan di “area perbatasan” Papua Barat; trayektori gerakan-gerakan sosial perdesaan di bawah rezim Jokowi; dampak kesehatan yang dialami para perempuan adat Toba akibat kerusakan lingkungan pasca perampasan tanah; reformasi kebijakan disabilitas yang dampak riilnya masih dipertanyakan; lalu juga ulasan umum mengenai perubahan berbagai undang-undang dan peraturan semasa Jokowi berkuasa serta memburuknya kondisi HAM.
Terhadap “politik marginalisasi” pemerintah yang secara struktural hendak menundukkan komunitas-komunitas ini di hadapan sasaran pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, perlawanan sehari-hari dari berbagai posisi sosial dan geografis marginal (yang disebut sebagai “politik marginalitas”) juga terus berkobar.
There are no reviews yet.